Oleh : Muslim Arsani
deru kendaraan roda dua
melaju pada tingkat yang sederhana
dihiasi dengan warna yang merona
dan sampailah pada penjara jiwa
aku terperangkap dan terkekang
terbawa emosi dan perih di hati
dan mati dalam cacian relung jiwa
yang tercurah dalam mata
hati tak bisa ditebak
hati sellau terjerat
dan busuk dalam keadaaan
karena tak bisa mencari kebenaran
sudah lama aku berbicara
tapi hanya sampai pada retorika
hati selalu tak sama
seperti bunglon yang selalu berubah warna
ingin ku pecahkan tu bola jiwa
ku kubur dalam keranda
dan kubuang sampai ujung dunia
hingga sadar relung jiwa
aku yang terperangkap dan mati..
bangkit suri sampai tersadari
malu pada diri
dari hati yang sellau menghujati...
Banda Aceh, 9 oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar