Senin, 11 Mei 2015

contoh Proposal Biografi Sejarah



Proposal Biografi Abdul Kadir ceh To'et (1925-2004)
A.    Latar Belakang Masalah
Pengetahuan dan wawasan luas menjadi tolak ukur seseorang dipandang sebagai orang yang pintar. Untuk dikenal sebagai negara yang maju, masyarakat Indonesia harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas supaya tidak tertinggal dari kemajuan zaman yang setiap harinya terus berkembang. Membaca merupakan salah satu pintu upaya untuk membuka dunia pengetahuan. Oleh karena itu, membaca perlu dibiasakan agar mendapatkan berbagai informasi dari belahan dunia yang setiap harinya selalu berubah dan berkembang.
Manusia dalam proses sejarah selalu menempatkan dirinya sebagai objek sekaligus subjek sejarah. Sejarah dalam arti objektif menunjuk kepada kejadian atau peristiwa itu sendiri, adalah proses sejarah dalam aktualitasnya. Kejadian itu sekali terjadi tidak dapat diulang lagi. Keseluruhan proses itu berlangsung terlepas dari subjek manapun; jadi, objektif berarti tidak memuat unsur-unsur subjek pengamat atau pencerita.
Biografi sangat penting untuk dapat mempelajari kisah dibalik kesuksesan hidup tokoh, perjalanan hidup seorang mulai dari dia dilahirkan sampai dengan meninggal. Tujuan dari biografi adalah seperti mencari hal-hal yang mengesankan dari perjalanan seseorang, mencari hal-hal yang dapat diteladani dari tokoh, mencari keistimewaan dari sang tokoh, dan mencari hal-hal yang disukai dari tokoh.
“Dalam penulisan biografi dituntut pendekatan sinkronis, diakronis, dan komprehensif, perlu didukung data, fakta dan referensi yang kuat untuk merekontruksi kenyataan masa lampau yang sedang dibangun” (SP Gustami dalam Catatan Biografi Pemikiran dan Karya, 2006: x).
Peran tokoh dalam perkembangan kebudayaan lokal sangatlah berpengaruh terhadap keberlangsungan kebudayaan tersebut, agar tidak terkikis dan tergerus oleh arus zaman. Oleh sebab itu, hasil karya seorang tokoh kebanyakan nilai-nilai yang mendalam, dan kehadirannya mampu membuka ruang dialog bagi pembacanya.
Dalam tekanan era global sekarang ini, budaya tradisional lokal mulai terkikis akibat tekanan dari budaya luar. Media massa membombardir kehidupan kita dengan imaji-imaji yang bersifat asing dan kita pun menelannya.
Dari perkembangan masa ke masa nilai-nilai budaya lokal ini mulai tergantikan dengan pengaruh globalisasi dan gaya masyarakat luar. Walaupun di timpakan budaya luar masih banyak para tokoh agama, budayawan dan politisi yang peduli terhadap hasanah budaya masyarakatnya. Salah satu tokoh yang kritis terhadap pergesaran nilai budaya ini adalah Abdulkadir atau sering dikenal dengan ceh To’et.
Banyak yang telah di lakukan ceh To’et dalam melestarikan khasanah budaya khususnya budaya Gayo. Kritikan-kritikan tentang problema masyarakat digambarkan dalam bait-bait syair maupun puisi. Ia juga mengkisahkan tentang gejolak politik yang pernah dialami oleh masyarakat baik itu masa Pendudukan Jepang, masa kemerdekan, masa mempertahankan kemerdekan, orde lama, orde baru serta masa reformasi ia gambarkan dalam lantunan-lantunan indah syair-syair. Bahkan WS Rendra menambahkan Abdulkadir atau ceh To’et merupakan Penjaga Pintu Gerbang Terakhir kesenian tradisional Indonesia.
Ceh To’et ketika melantunkan puisinya adalah konsekuensi dari pelantunan puisi-puisi itu sendiri. Ilhamnya akan terus mengalir jika sudah ada diatas pentas dan membacakan puisi, dan kemudian mendorongnya untuk melakukan gerakan-gerakan maupun bunyi-bunyian. To’et mampu melahirkan puisi-puisi secara spontan ketika ia tengan beraksi. (LK. Ara. 2006: 50)
Ketika ceh To’et Pentas di Jakarta dan bertemu dengan tokoh-tokoh budayawan nasional seperti WS Rendra, Setiawan Jody, Taufik Ismail, Mochtar Lubis, tokoh perfilman Teguh Karya, Gus Dur ( Abdurrahman Wahid). Selain itu To’et juga bersinggungan dengan teater kondan seperti Teater Koma, Teater Kecil, Teater Populer, Teater Mandiri. Bersama tokoh-tokoh budayawan nasional tersebut ceh To’et pernah tampil bersama. Tercatat dalam sejarah bahwa seni,man To’et ini pernah tampil bersama Taufik Ismail di Taman Ismail Marzuki (TIM), dan di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Bahkan pada Tahun 2000 Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pernah memintanya secara khusus memintanya tampil menunjukan kebolehannya berkesenian Didong di istana Negara.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimanakah peran seorang tokoh penggiat kebudayaan dalam menumbuh kembangkan sebuah tradisi dalam kehidupan bermasyarakat guna untuk mencapai suatu tingkat pemahaman tentang pentingnya sebuah khasanah leluhur dan mengadakan penelitian dengan judul  “Biografi Abdul Kadir Ceh To’et (1925-2004)”.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang di kemukakan di atas, yang menjadi permasalahan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimanakah riwayat hidup Ceh To’et ?
2.      Bagaimanakah Peran Ceh To’et  terhadap keberlangsungan kebudayaan tradisional masyarakat Gayo?


C.    Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui bagaimana riwayat hidup  Ceh To’et.
2.      Untuk menganalisis bagaimana peran Ceh To’et terhadap keberlangsungan kebudayaan tradisional masyarakat Gayo di Kabupaten Aceh Tengah.
D.    Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi terhadap khazanah ilmu pengetahuan khususnya sejarah, serta dapat memperkaya wawasan biografi mengenai Ceh To’et.
2.      Manfaat Praktis
a.       Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan untuk memabangkitkan kesadaran masyarakat Kabupaten Aceh Tengah agar menghargai serta mengetahui peran ceh To’et dalam menjaga serta memilihara kebudayaan masyarakat Gayo Khususnya Kabupaten Aceh Tengah.
b.      Bagi Masyarakat
Sebagai sumber informasi bagi masyarakat, khususnya masyarakat Takengon mengenai seniman Ceh To’et dan aktifitasnya.

c.       Bagi Pemerintah Daerah
Penelitian ini juga diharapkan dapat membuat kesadaran kepada Instansi atau Lembaga Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah agar mengenang dan memberikan suatu penghargaan baik itu moral maupun inmateril kepada Ceh To’et.
E.     Anggapan Dasar dan Hipotesis Penelitian
1.      Anggapan Dasar Penelitian
Anggapan dasar atau asumsi adalah sebuah titik tolak pemikiran yang di jadikan pijakan berfikir dan bertindak dalam pelaksanaan penelitian, adapun yang menjadi anggapan dasar dari penelitian ini adalah “Ceh To’et adalah salah seorang budayawan yang memberikan peran yang besar terhadap perkembangan budaya di kabupaten Aceh Tengah”.
2.      Hipotesis Penelitian
Ceh To’et dalam menjaga dan mengembangkan kebudayaan masyarakat Gayo sangat besar perannya.
Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah ceh To’et merupakan seorang tokoh yang berpengaruh besar terhadap tataran nilai-nilai tradisional masyarakat Gayo dan sangat dikenal oleh masyarakat Kabupaten Aceh Tengah.
F.     Defenisi Istilah
Untuk memperjelas dan membatasi masalah guna menghindari salah pengertian dalam penelitian ini, maka perlu adanya defenisi istilah yang digunakan dalam judul “Biografi Abdulkadir Ceh To’et”.


1.      Biografi
Biografi dapat diartikan sebagai riwayat hidup seseorang. Biografi dapat berupa beberapa baris kalimat saja, namun juga dapat berupa lebih dari satu buku. Perbedaannya adalah biografi singkat hanya memaparkan fakta-fakta dari kehidupan seseorang dan peran pentingnya, sementara biografi yang panjang meliputi informasi-informasi penting, namun dikisahkan dengan lebih mendetail dan tentunya dituliskan dengan gaya bercerita yang baik (Silitonga, 2011:7)
2.      Abdulkadir Ceh To’et
Adalah nama tokoh yang di teliti dalam penulisan biografi ini. To’et berasal dari penyebutan dari kebiasaan masyarakat Gayo untuk memberikan sebuah julukan kepada seseorang. Nama To’et di ambil semasa Abdulkadir kecil berjualan tembakau, untuk menarik perhatian para pelanggan beliau menggunakan sebuah alat yakni terompet tangan yang mempunyai suara khas. Suara khas yang berbunyi eok eok eok di pelintirkan menjadi To’et, ini lah menjada awal penyebutan nama To’et. Bahkan orang lebih mengenal beliau dengan nama To’et ketimbang nama lahir sampai akhir hayatnya.
3.      Peran
Di dalam kamus besar bahasa Indonesia, peran diartikan sebagai seperangkat tingkat yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan peran adalah sesuatu atau seperangkat tingkat yang dimiliki orang atau kelompok yang berkedudukan dalam sebuah lembaga atau institusi.
4.      Budaya
Budaya adalah sebuah proses pemaknaan dunia yang dilakukan oleh manusia. Artinya, kegiatan berbudayaan adalah sebuah kegiatan manusia dalam menciptakan makna yang merujuk pada realitas yang lain daripada pengalaman sehari-hari.
G.    Tinjauan Pustaka
a.       Konsep Biografi
Biografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios yang berarti hidup, dan graphien yang berarti tulis. Dengan kata lain biografi merupakan tulisan tentang kehidupan seseorang. Biografi, secara sederhana dapat dikatakan sebagai sebuah kisah riwayat hidup seseorang (http://kolombiografi. blogspot.com/2009/12/pengertian-biografi-serta-cara-menulis.html).
Dalam ilmu sejarah, biografi secara sederhana dapat dikatakan sebagai sebuah kisah riwayat hidup seseorang. Biografi dapat berbentuk beberapa baris kalimat saja, namun juga dapat berupa lebih dari satu buku. Perbedaannya adalah, biografi singkat hanya memaparkan tentang fakta-fakta dari kehidupan seseorang dan peran pentingnya, sementara biografi yang panjang meliputi informasi-informasi penting,namun dikisahkan dengan lebih mendetail dan tentunya dituliskan dengan gaya bercerita yang baik (Silitonga, 2011: 7).
Biografi biasanya dapat bercerita tentang kehidupan seorang tokoh terkenal atau tidak terkenal, yang masih hidup atau yang sudah meninggal. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa biografi adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Sedangkan menurut Wikipedia Indonesia, biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang (Jeperson, 2009: 6).
Biografi menganalisis dan menerangkan kejadian-kejadian dalam hidup seseorang.Melalui biografi, akan ditemukan hubungan, keterangan arti dari tindakan tertentu atau misteri yang melingkupi hidup seseorang, serta penjelasan mengenai tindakan dan perilaku hidupnya.
Biografi memerlukan bahan-bahan utama dan bahan pendukung. Bahan utama dapat berupa benda-benda seperti surat-surat, buku harian, atau kliping Koran. Sedangkan bahan-bahan pendukung biasanya berupa biografi lain, buku-buku referensi atau sejarah yang memaparkan peranan subjek biografi itu.
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam menulis sebuah biografi antara lain: (a) pilih seseorang yang menarik perhatian anda; (b) temukan fakta-fakta utama mengenai kehidupan orang tersebut; (c) mulailah dengan ensiklopedia dan catatan waktu; (d) pikirkan, apa lagi yang perlu anda ketahui mengenai orang itu, bagian mana dari hidupnya yang ingin lebih banyak anda tuliskan (http://kolom-biografi.blogspot.com/2014/01/  pengertian-biografi-serta-cara-menulis.html) diakses pada tanggal 23 januari 2014 pukul 11.00 WIB.
Beberapa pertanyaan yang mungkin dapat dijadikan pertimbangan misanlya: (a) apa yang membuat orang ini istimewa atau menarik; (b) dampak apa yang telah ia lakukan bagi dunia atau orang lain; (c) atau sifat apa yang akan mungkin peneliti gunakan untuk menggambarkan orang ini; (d) contoh apa yang dapat dilihat dari hidupnya yang menggambarkan sifat tersebut; (e) kejadian apa yang membentuk atau mengubah kehidupan orang itu; (f) apakah ia mampu menghadapi rintangan tersebut; (g) apakah ia mengatasinya dengan mengambil resiko, atau dengan keberuntungan; (h) apakah dunia akan menjadi lebih baik atau lebih buruk jika orang ini tidak pernah hidup, bagaimana bisa dan mengapa (http://kolombiografi.blogspot.com/2009/12/pengertianbiografiserta- cara-menulis.html).

Selain itu, dalam buku Antologi Biografi Pengarang Sastra Indonesia dijelaskan bahwa dalam menyusun biografi seseorang harus memuat latar belakang dari yang ingin kita tulis antara lain:
1.      Keluarga yaitu memuat keterangan lahir, meninggal (jika sudah meninggal), istri dan keturunan (orang tua, saudara dan anak). Pendidikan yaitu pendidikan formal dan non formal dari tingkat dasar sampai perguruan tertinggi jika ada. Pekerjaan, yang memberi penjelasan tentang pekerjaan, baik pekerjaan yang mendukung kepengarangannya maupun pekerjaan yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan kepengarangannya.
2.      Karya-karya pengarang itu yang didaftar menurut jenisnya, baik yang berupa buku maupun yang berupa karya yang diterbitkan secara terlepas, bahkan yang masih berbentuk naskah, karena kadang-kadang ada pengarang yang mempunyai naskah karyanya yang belum diterbitkan sampai dia meninggal.
3.      Tanggapan para kritikus yang didaftarkan berdasarkan judul dan sumbernya, dengan tujuan memberi keterangan kepada para pembaca tentang tanggapan orang kepada pengarang itu. Hal itu tegantung kepada ada atau tidak adanya orang yang menanggapi (Silitonga, 2011: 6).
Berdasarkan sudut pandang di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa biografi merupakan pendeskripsian hidup seseorang di masa lampau baik yang masih hidup atau yang sudah meninggal, yang terkenal atau pun yang tidak terkenal.
Dalam kaitannya dengan penelitian dan penulisan biografi ini, maka biografi dalam tulisan ini bertujuan untuk menceritakan perjalanan hidup Abdulkadir Ceh To’et (1925-2004).
b.      Teori Biografi
Untuk memahami kehidupan seorang tokoh secara utuh sebagai individu dan sekaligus sebagai anggota masyarakat, haruslah dikaji kondisi sosial budaya yang melatarbelakangi kehidupan tokoh tersebut. Sutherland dalam bukunya Introductory Sociology menyatakan bahwa pada hakikatnya, kehidupan pribadi itu merupakan abstraksi dari individu, masyarakat, serta budayanya. Ketiga aspek tersebut mempunyai peranan saling mempengaruhi kepribadian seseorang. Sedangkan Onghokham menyatakan bahwa silsilah, keluarga, dan orang-orang sekelilingnya pada masa kanak-kanak sampai dengan masa dewasa mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan tokoh (Mulyanto, 1990: 7).
H.  Kajian Sebelumnya
Melalui judul penelitian yang diajukan, maka landasan teoritis yang akan dikaji yaitu tentang Biografi Abdulkadir Ceh To’et. Menurut penelusuran yang telah dilakukan, belum ada kajian yang membahas secara spesifik tentang Biografi Abdulkadir Ceh To’et. Namun ada beberapa tulisan yang berkaitan tentang Abdulkadir ceh To’et.
Pada buku yang ditulis oleh Achmad Munif dan Sabiqul Khair yang berjudul Potret Jejak Langkah Seniman Gayo (diterbitkan oleh Pusat Studi Kebijakan Daerah), tertulis nama Abdulkadir Ceh To’et  sebagai pelaku seni didong dengan totalitas dan pengabdian lahir dan batin.
Selanjutnya dalam buku antologi yang di tulis oleh LK. Ara dan Taufik Ismail yang berjudul Seulawah Antologi Sastra Aceh Sekilas Pintas (diterbitkan oleh Yayasan Nusantara) tertulis nama Ceh To’et sebagai Penyair Tradisional seni total dan kemurnian. Dikatakan bahwa dalam menyaksikan penampilan Ceh To’et kita dihidangkan dengan tontonan multidimensional, suaranya yang merdu dengan berbagai variasi ritme, menyebabkan penampilan To’et dapat disebut sebagai tontonan musik. Lalu, ruang-ruang gerak yang diciptakannya menyebabkan ia diikat oleh unsur-unsur tari.
Dalam buku yang di tulis Lk. Ara yang berjudul Ensiklopedi Aceh: Tari, Musik, Teater dan Seni Rupa (diterbitkan oleh Yayasan PeNA Banda Aceh) tertulis Ceh To’et dalam berseni banyak mengambil tema alam, penindasan pada masa penjajahan Belanda dan Pendudukan Jepang terhadap rakyat, keharuan terhadap penderitaan masyarakat yang kerap menjadi objek penipuan kebijakan publik, kemiskinan, bencana alam dan lain sebagainya. Semua itu ia simbulkan dalam lagu dan syair, yang berkias tentang metafora hewan, tumbuh-tumbuhan, perlengkapan rumah tangga dan manusia dengan alam sekitarnya.
Mengingat tulisan maupun penelitian tentang Abdulkadir Ceh To’et masih sangat minim, maka peluang untuk melakukan penelitian dan penulisan Biografi Abdulkadir Ceh To’et masih terbuka lebar.
I.     Metode Penelitian
1.      Pendekatan dan Jenis Penelitian
Sesuai dengan masalah dan tujuan yang telah ditetapkan maka pendekatan yang sesuai dengan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
Metode penelitian adalah cara yang tepat untuk melakukan dengan menggunakan pemikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan Cholid Narbuko (2008: 1). Adapun metode yang ditempuh penulis adalah metode sejarah dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. (Widyasari, 2013:40).
Metode Historis atau metode sejarah (historical methode). Sebagaimana dikemukakan Gottschalk, metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau (Gottschalk, 2006: 39). Sedangkan Sjamsuddin mendefinisikan metode sejarah sebagai suatu cara bagaimana mengetahui sejarah (Sjamsuddin, 2007: 14).
Metode Historis yaitu suatu cara penelitian dengan mempelajari fakta, peristiwa dan peninggalan sejarah di masa lalu. (Soemanto, 2004:14-15). Metode sejarah ialah petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis tentang bahan, kritik, interpretasi, dan penyajian sejarah (Kuntowijoyo, 2003:xix)
Menurut Ernest Bernheim didalam (Sjamsuddin dan Ismaun, 1996: 19-20), metode sejarah memiliki 4 (empat) tahapan kerja yaitu:
1)      Heuristik, yaitu mencari, menemukan, dan mengumpulkan sumber-sumber sejarah
2)       Kritik, menganalisis secara kritis sumber-sumber sejarah.
3)       Aufassung, penanggapan terhadap fakta-fakta sejarah yang dipungut dari dalam sumber-sumber sejarah.
4)       Darstellung, penyajian ceritera yang memberikan gambaran sejarah yang terjadi pada masa lampau.
2.      Lokasi Penelitian
Takengon merupakan ibu kota kabupaten Aceh Tengah. Berada pada ketinggian antara 400-2.600 meter diatas permukaan laut, yang 71,6 persen tertutup oleh hutan dan 9,8 persen oleh hutan Pinus Marcusi. Di tengah-tengah daerah itu terdapat Danau Laut Tawar dengan ukuran 17,5 x 4,5 kilometer, dengan kedalaman 200 meter. Saat ini kondisi tersebut sudah banyak berubah. Banyak hutan-hutan yang telah ditebang pohonnya untuk berbagai keperluan, Melalatoa dalam buku ( Piet Rusdi, 2011: 20 ).
Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Aceh Tengah. Secara praktis penulis mengambil Kabupaten Aceh Tengah sebagai tempat penelitian karena penulis sudah mengenal dan mengetahui keadaan lingkungannya, adat istiadat dan pola kehidupan masyarakatnya, sehingga dapat memudahkan penulis melakukan penelitian.
3.      Teknik pengumpulan data
Penulisan sejarah yang berkenaan dengan analisis yang kejadiannya telah berlangsung dimasa lalu, penelitian tentang sejarah tidak mungkin lagi mengamati kejadian yang akan di teliti. Oleh karena itu Proses pengumpulan data yang akan penulis lakukan untuk memperoleh data yang akurat dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a.         Dokumentasi
b.        Metode field research (penelitian lapangan), dengan wawancara mendalam (in-dept interview) yaitu proses percakapan dengan maksud merekonstruksikan mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi dan sebagainya. Wawancara mendalam merupakan suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti, wawancara ini dilakukan secara intensif. Hal-hal yang diwawancarai mencakup tentang Peran Ceh Toet.
Kerangka wawancara yang akan dilaksanakan adalah dengan mewawancarai keluarga, kerabat tokoh  dan para budayawan yang mengenal To’et sebagai narasumber dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan untuk mengetahui latar belakang kehidupan dan pandangan masyarakat terhadap beliau sesuai dengan rumusan masalah.
c.         Metode library research (penelitian kepustakaan), yaitu pengumpulan data dengan menggunakan buku dengan penulisan ini yang dilakukan dengan cara membaca dan mengkaji buku-buku, artikel dan situs website yang berkaitan dengan topik pembahasan.
4.      Teknik Analisa Data
Data diolah dan dianalisis dengan teknik kualitatif dengan metode sejarah. Menurut Moleong (2012: 280) analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Secara umum langkah-langkah yang ditempuh dalam mengolah data dan menganalisis data penelitian Peran ceh Toet dalam perkemabangan Budaya di Kabupaten Aceh Tengah (1945-2004) sebagai berikut:
1.         Reduksi data adalah bentuk analisis dan menggolongkan dan membuang yang tidak perlu dan mengelompokkan data sehingga dapat ditarik kesimpulan akhir dan melihat kembali kebenaran data.
2.         Penyajian data merupakan sekumpulan data yang tersusun yang memberikan kemungkinan adanya kesimpulan.
3.         Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari suatu kegiatan konfigurasi yang utuh, kesimpulan dan verifikasi dilaksanakan selama penelitian.
J.      Sistematika Penulisan
            Skripsi ini terdiri dari lima bab dan tiap-tiap bab memuat beberapa sub bab, antara bab pertama dan bab berikutnya saling berkaitan. Sebagai gambaran umum dalam pembahasan skripsi ini, maka dibawah ini akan diuraikan sistematika penulisannya.
            Bab satu pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, anggapan dasar dan hipotesis penelitian dan sistematika penulisan.
            Bab dua akan menguraikan tentang tinjauan pustaka yang mendukung pemecahan masalah, yang meliputi tentang riwayat hidup ceh Toet, Perannya dalam Perkembangan Kebudayaan.
            Bab tiga berisikan metode penelitian, yang membahas tentang pendekatan, jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber data dan subjek penelitian, serta teknik pengumpulan data.
            Bab empat berisikan hasil penelitian dan pembahasan yang membahas tentang keadaan geografis daerah penelitian, informasi dari peneliti, sejarah perjalanan hidup Toet, perannya dalam perkembangan Budaya.
            Bab lima berisikan penutup, yang membahas tentang kesimpulan dan saran-saran, penulisan berdasarkan pembahasan dan dilengkapi dengan lampiran, daftar pustaka dan biodata penulisan










Tidak ada komentar:

Posting Komentar